LOMBOK TIMUR (NUSA TENGGARA BARAT), KOMPASPOS.COM - Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Timur (Lotim) mengungkapkan bahwa kuota pupuk di daera...
LOMBOK TIMUR (NUSA TENGGARA BARAT), KOMPASPOS.COM - Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Timur (Lotim) mengungkapkan bahwa kuota pupuk di daerah tersebut mengalami peningkatan signifikan antara tahun 2023 dan 2024. Pendistribusian pupuk yang diawasi oleh Tim Pengawas Peredaran Pupuk dan Pestisida (KP3) ini bertujuan memastikan distribusi pupuk tepat sasaran di seluruh kecamatan di Lombok Timur.
Kepala Dinas Pertanian Lombok Timur, Sahri, dalam keterangan persnya, Senin, (11/11/24), menyebutkan bahwa ada peningkatan dalam kuota pupuk yang diterima oleh petani pada tahun 2024 dibandingkan tahun sebelumnya. Untuk pupuk Urea, pada tahun 2023 kuotanya mencapai 17.961.281 ton, sementara pada 2024 meningkat menjadi 33.313,62 ton. Sementara untuk pupuk NPK, pada 2023 jumlahnya 15.848.000 ton dan pada 2024 menjadi 27.224 ton. Pupuk organik di tahun 2023 tidak ada menjadi naik signifikan 30.225,90 ton pada tahun 2024.
"Penambahan kuota pupuk organik sekitar dua bulan lalu meningkat," kata Sahri.
Pendistribusian pupuk ini dilakukan melalui sistem yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat. Perusahaan penyedia pupuk menyalurkan kuota ke provinsi, yang kemudian disalurkan lebih lanjut ke masing-masing kabupaten dan kota di NTB, termasuk Lombok Timur. Di tingkat kabupaten, kuota tersebut akan dibagikan ke setiap kecamatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Meskipun kuota meningkat, Sahri menyebutkan adanya beberapa kendala dalam pendataan penerima pupuk subsidi. Salah satu tantangan utama adalah ketidakhadiran petani yang terdaftar dalam sistem penerima pupuk, yang disebabkan oleh berbagai alasan seperti sakit atau bepergian keluar daerah.
"Kadang petani tidak hadir saat pendataan karena alasan tertentu, seperti sakit atau berada di luar daerah. Ini yang menjadi kendala saat update data penerima pupuk," ujarnya.
Dia juga menanggapi kekhawatiran sebagian masyarakat yang menganggap kuota pupuk kurang, dengan mengatakan bahwa perbandingan kuota antara tahun sebelumnya dan tahun ini menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan.
"Kami berharap distribusi pupuk ini berjalan lancar tanpa kendala yang berarti. Dalam dua bulan terakhir, Alhamdulillah tidak ada kendala mendasar yang kami temui," harapnya.
Sahri juga mengimbau masyarakat untuk ikut berperan aktif dalam mengawasi pendistribusian pupuk agar tepat sasaran dan menghindari adanya penyalahgunaan.
"Semoga ke depannya, distribusi pupuk ini dapat terus berjalan lancar dan lebih baik," pungkasnya.
Penulis : Ril
COMMENTS