Junaedi LOMBOK TIMUR (NUSA TENGGARA BARAT), KOMPASPOS.COM - Sebanyak 11 orang oknum guru, salah satunya oknum ASN, dilaporkan ke Badan Kepe...
Junaedi |
LOMBOK TIMUR (NUSA TENGGARA BARAT), KOMPASPOS.COM - Sebanyak 11 orang oknum guru, salah satunya oknum ASN, dilaporkan ke Badan Kepegawaian Negara (BKN) setelah diduga membuat video dukungan untuk pasangan calon Bupati Lotim nomor urut 2, Iron-Edwin.
Video tersebut dibuat dalam acara reuni sekolah yang diadakan di Kolam Wisata Anjani, Kecamatan Suralaga, dan kini menjadi sorotan publik.
Menurut keterangan Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran dan Data Informasi Bawaslu Lombok Timur, Junaedi, aksi tersebut terdeteksi setelah adanya laporan terkait video yang beredar di media sosial.
"Sesuai laporan, satu orang oknum ASN terdeteksi membuat konten video yang mengarahkan sikap dukungan untuk salah satu pasangan calon Bupati, yakni nomor urut 2, Iron-Edwin," ujarnya, Jumat, (22/11/24).
Junaedi menjelaskan bahwa video tersebut dibuat saat acara reuni teman sekolah di Kolam Wisata Anjani, dan setelah ditinjau secara materiil, tindakan ini sudah memenuhi unsur pelanggaran.
"Secara formal materiil, video tersebut sudah memenuhi unsur pelanggaran. Setelah itu, kami melakukan langkah klarifikasi," lanjutnya.
Bawaslu telah berupaya memanggil oknum-oknum yang terlibat, namun upaya tersebut tidak membuahkan hasil.
"Kami sudah memanggil mereka dua kali, baik melalui surat, telepon, maupun WhatsApp. Namun, oknum ASN tersebut tidak mau memenuhi panggilan, sehingga kami mengambil tindakan lebih lanjut," tegas Junaedi.
Berdasarkan hasil penelusuran Bawaslu, oknum-oknum yang terlibat dalam pembuatan video tersebut terbukti melanggar netralitas ASN, yang dilarang memberikan dukungan politik terhadap pasangan calon di luar kewenangannya.
"Setelah pleno, kami akan meneruskan laporan ini ke BKN sesuai dengan sistem yang ada," jelasnya.
Junaedi menambahkan, pihak Bawaslu kini sedang menunggu tindak lanjut dari BKN terkait sanksi yang akan diterima oleh oknum-oknum yang terlibat. "Kita menunggu hasil penanganan dari BKN nanti," pungkasnya.
Penulis : Ril
COMMENTS