LOMBOK TIMUR (NUSA TENGGARA BARAT), KOMPASPOS.COM - Lebih baik mencegah dari pada mengobati. Nampaknya ucapan ini tepat untuk Pekan Imunisa...
LOMBOK TIMUR (NUSA TENGGARA BARAT), KOMPASPOS.COM - Lebih baik mencegah dari pada mengobati. Nampaknya ucapan ini tepat untuk Pekan Imunisasi Nasional (PIN) di Lombok Timur. Pasalnya, hingga saat ini belum ada kasus Polio di daerah berjuluk Bumi Patuh Karya ini.
Penjabat Bupati Lombok Timur, HM Juaini Taofik mengatakan, ingat Polio ini merupakan penyebaran virus dan sangat cepat. Bahkan lintas daerah, negara, bahkan benua.
"Indonesia sebagaimana arahan Mendagri, di beberapa daerah itu sudah terpapar Polio," terang Pj Bupati Lotim, HM Juaini Taofik, usai melakukan senam pagi di Dinas Kesehatan Lombok Timur, Jumat (05/07/2024).
Kegiatan itu, bakal digelar 23 Juli 2024, secara serentak di Kabupaten Lombok Timur. Virus Polio, kata dia, dijadikan sebagai kasus luar biasa di Indonesia. Oleh sebab itu dirinya memandang mencegah lebih baik dari pada mengobati, belajar dari Covid-19.
Program PIN, sambung dia, Lotim termasuk pada gelombang kedua yang nantinya bakal digelar dalam dua kali putaran.
Putaran pertama bakal digelar 23 sampai 29 Juli dan putaran kedua dilaksanakan mulai 6 hingga 12 Agustus 2024.
Dibeberkannya, terdapat 4122 pos pelayanan akan didirikan. Yang tersebar di 2.014 Posyandu, 1.098 TK dan PAUD, 1.010 SD serta MI yang duduk di kelas 1. "Jumlah sasaran 219.458 anak berumur 0 sampai 7 tahun," bebernya.
Pj mengatakan, keberhasilan dari program ini ialah pada sosialisasi. Maka dari itu dia meminta agar organisasi perangkat daerah (OP), Camat, hingga Pemerintah desa bergerak menyukseskan kegiatan tersebut.
Sebab, kata dia, bayangkan dalam sepekan harus menyasar 219.458 anak untuk diteteskan vaksin Polio.
"Karena ini mereka sasaran yang di gerakan bukan bergerak sendiri, maka itu partisipasi masyarakat sosialisasi, kata kunci persiapan sangat menentukan. Kan disini ada peran orang tua, guru, masyarakat," imbuhnya.
Dia juga mengatakan, jika ada kegiatan yang bersifat masal pada kurun waktu tersebut, kalau bisa agar ditunda dulu. Sebab, semua perangkat daerah dan ASN akan dilibatkan.
Kepala Dinas Kesehatan Lombok Timur, H Pathurrahman mengatakan, kunci suksesnya kegiatan tersebut ialah pada sosialisasi.
"Kunci keberhasilan program ini pada sosialiasi," pungkasnya.
Pada kesempatan itu, Pj. Bupati Lombok Timur menyerahkan bantuan 37 laptop untuk mendukung kelancaran entri data petugas gizi. Lalu, 2 mobil ambulanc ke Puskesmas Suralaga dan Puskesmas Belanting dan 140 unit oksigen konsentrator untuk Puskesmas dari Kementerian Kesehatan RI.
Penulis : Ril
COMMENTS