LOMBOK TIMUR (NUSA TENGGARA BARAT), KOMPASPOS.COM - Rumah Sakit Umum dr R.Raden Soedjono Selong kini telah menjadi bagian dari sistem Keseh...
LOMBOK TIMUR (NUSA TENGGARA BARAT), KOMPASPOS.COM - Rumah Sakit Umum dr R.Raden Soedjono Selong kini telah menjadi bagian dari sistem Kesehatan Nasional, yaitu program transformasi kesehatan yang bertujuan untuk mendekatkan akses Pelayanan kesehatan kepada Masyarakat.
Wakil direktur Pelayanan RSUD Soedjono Selong dr Bardan Salim menyampaikan, bahwa Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI memperluas layanan kanker, jantung, stroke, dan uronefrologi (KJSU) ke rumah sakit TNI, POLRI, dan RS milik perguruan tinggi.
Perluasan layanan ini kata dia, bertujuan untuk memperbaiki mekanisme rujukan dan peningkatan akses dan mutu layanan rumah sakit dan layanan penyakit prioritas Nasional.
"Kalau dulu kita harus ke Mataram, Denpasar untuk merujuk pasien, namun kini RSUD Selong dijadikan Sub Sistem Kesehatan Nasional, Pemerintah Pusat mendesain rumah sakit ini mampu menangani penyakit-penyakit yang menjadi penyumbang terbesar kematian," ucap dr. Bardan Salim, Sabtu, (27/04/2024).
Yang paling nyata dari Program pusat ini, kata Bardan, RSUD Selong kini mempunyai alat Cathlab yang merupakan alat yang dapat menghasilkan gambaran pembuluh darah secara detil sekaligus melakukan tindakan intervensi, yang dimana, dibangun pada tahun 2023.
"Kita menyediakan gedungnya, kemudian alatnya dari Kementerian kesehatan yang diperkirakan seharga 15 Milyar, kemudian kita juga ditunjang dengan alat Citiscan 128 sles yang akan mengcover nanti jantung dan stroke," ungkapnya.
Kendati alat sudah ada di RSUD Selong, namun saat ini masih terkendala Sumber Daya Manusia (Sdm)nya, namun ia menegaskan bahwa, saat ini sedang dimulai proses penyusunan karena yang mengoperasikannya nanti adalah para dokter-dokter spesialis.
"Contoh penyakit stroke, kita harus memiliki neuro intervensi, jadi disini kita harus punya dokter spesialis syaraf sehingga kita akan sekolahkan lagi atau felosite selama 1 tahun, setelah dia selesai baru dia memiliki izin untuk menangani kasus stroke atau mengoperasikan alat Cathlab," bebernya.
Lebih lanjut, Bardan mengungkapkan bahwa terkait Sdm tersebut tentu butuh proses, apalagi ini merupakan skala nasional tentu banyak persaingan, serta banyak persyaratan yang harus terpenuhi untuk memasukkan sejumlah Sdm yang di miliki oleh RSUD dr Soedjono Selong.
"Yang jelas kami akan terus berusaha untuk melengkapi yang kurang, bahkan kami sudah punya beberapa dokter spesialis yang siap bekerja di RSUD, salah satunya spesialis bedah syaraf, tinggal menunggu waktu saja," pungkasnya.
Penulis : Ril
COMMENTS