LHOKSUKON (ACEH), KOMPASPOS.COM - Semburan Api terlihat keluar yang diduga berasal dari kebakaran pipa penyuplai Gas bocor dalam Cluster I,...
LHOKSUKON (ACEH), KOMPASPOS.COM - Semburan Api terlihat keluar yang diduga berasal dari kebakaran pipa penyuplai Gas bocor dalam Cluster I, di kawasan kecamatan Syamtalira Aron, Aceh Utara milik PT Pema Global Energi (PGE) yang terjadi pada Sabtu, (12/8/23), membuat warga sekitar panik dan beberapa petugas keamanan yang berjaga di sekitar lokasi berlarian melakukan pemadaman sumburan api itu.
Ruslan Abd (50) seorang tokoh masyarakat kecamatan Syamtalira Aron, yang sedang melihat kebakaran itu, di lokasi mengatakan pada awak media, kebakaran di areal PT. PGE ini, bukan yang pertama terjadi, dan keberadaan PT PGE, menjadi Petaka tersendiri bagi warga sekitar.
Menurut dia, berbagai persoalan sangat jelas nampak terlihat muncul, selama Blok-B ini di kelola oleh PT Pema Global Energi (PGE), salah satunya kebakaran itu.
Dia menduga ada pipa yang bocor, sehingga menyemburkan gas, mungkin ada percikan api, lalu terbakar dan hal itu bukan yang baru terjadi, selama Blok-B dikelola PT PGE.
"Meskipun ada penjelasan dari pihak PT PGE, itu hanya kebakaran rumput saja, menurut saya, itu tidak logis, coba dilihat asap yang keluar dari semburan api tersebut, asapnya sangat tebal," ujar dia.
Selain kebakaran, kata dia, semburan lumpur dan tumpahan minyak, sering terjadi, yang kadang-kadang menjadi Petaka bagi warga sekitar.
"Paling anehnya, baru-baru ini saya melihat dan membaca di media online dan cetak, Bahwa PT PGE Sempat melaporkan kepada pemerintah Aceh, saat melakukan Penandatanganan Bersama Nota Kesepakatan dan Rencana Kerja Tanggung Jawab Sosial Lingkungan Perusahaan (TJSLP) Tahun 2023 di Meuligoe Gubernur Aceh, Banda Aceh, Senin (17/4/2023). PT. PEMA Global Energi saat itu mengaku mengumpulkan Rp 7,5 Miliar Uang Tanggung Jawab Sosial Lingkungan Perusahaan atau CSR, dan menjadi pertanyaan bagi saya, kok tidak terlihat sih, dana CSR itu dipergunakan oleh PGE untuk peduli Sosial Lingkungan," kata Ruslan.
"Malah banyak kelompok masyarakat sekitar lokasi PT PGE, membuat permohonan, seperti modal usaha, pemohonan batuan Sosial, maupun pembangunan sarana prasarana lembaga pendidikan dan sarana jalan usaha tani, dan sangat jarang dikabulkan oleh pihak PT PGE itu," kata Ruslan lagi.
Lebih lanjut Ruslan menuturkan, keberadaan PT PGE ini, jelas Terlihat menjadi Petaka bagi masyarakat sekitar, pasalnya, ada bangunan bekas milik PT PGE, yang ditumbuhi semak belukar, dan bangunan tua tersebut diduga dijadikan tempat menghisap sabu-sabu oleh pemuda nakal di sekitar lokasi.
"Sangat disayangkan hal itu terjadi, pihak PT PGE bukan membina masyarakat sekitar malah ditinggalkan tempat, yang berkesempatan bagi muda-mudi untuk berbuat maksiat," ujar Ruslan.
"Saya pribadi meminta pihak pemerintah daerah dan pemerintah pusat, untuk turun ke lokasi, meninjaukan langsung, terkait dampak lingkungan, selama Blok-B dikelola oleh PT Pema global energi (PGE)," pinta dia.
Sementara itu, External Relation Coordinator PT PGE, Agus Salim, saat dikonfirmasi awak media melalui pesan WhatsApp mengatakan, Tim Teknis PGE di lapangan dibantu oleh 4 unit Mobil Pemadam kebakaran dari Pemda Aceh Utara telah melakukan pemadaman di lokasi.
"Alhamdulillah pada pukul 16:03 Wib Dibantu damkar aceh utara dan PIM. Kebakaran rumput di area Cluster-1 PGE telah dapat dipadamkan. Tidak ada korban jiwa dan tidak ada kebocoran pipa gas. Dan pada saat kejadian operasional di Cluster-1 telah dilakukan shutdown. Sumber atau penyebab kebakaran rumput msh belum diketahui dan Tim Teknis akan melakukan investigasi terhadap kejadian tsb. Terima kasih atas dukungan smua pihak sehingga Api dapat dipadamkan dan aman," ujar Agus.
Penulis : M. Raja
COMMENTS