ACEH UTARA (ACEH), KOMPASPOS.COM - Absensi merupakan tugas rutin yang harus dan mesti dilakukan oleh setiap Aparatur Sipil Negara (ASN) ata...
ACEH UTARA (ACEH), KOMPASPOS.COM - Absensi merupakan tugas rutin yang harus dan mesti dilakukan oleh setiap Aparatur Sipil Negara (ASN) atau PNS di instansi pemerintah maupun swasta. Saat ini Absen manual dianggap tidak efektif lagi karena terlalu mudah direkayasa.
Oleh karena itu Kementerian Agama RI meluncurkan program dengan Peraturan Nomor 37 Tahun 2022 tentang penggunaan Aplikasi PUSAKA superapps yang sudah mulai diterapkan pada bulan Januari 2023, dan dihimbau agar semua ASN di bawah lingkungan kementerian agama, baik di Kantor Kemenag, KUA maupun ASN pada Madrasah, untuk meng Download Aplikasi Pusaka dan mengunakannya.
Tujuannya, agar kehadiran dan kinerja seluruh pegawai di lingkup Kemenag RI bekerja dengan Displin, karena akan dipantau langsung oleh kemenag pusat, melalui aplikasi tersebut, yang berkaitan langsung dengan pembayaran hak-hak seorang pegawai, mulai dari gaji pokok, tunjangan hingga pembayaran lainnya yang terlaporkan lewat aplikasi Pusaka dimaksud.
Jadi, ketika ada ASN yang mengabaikan absensi online atau tidak menggunakan Aplikasi Pusaka itu sendiri, maka pegawai tersebut, tidak bisa melakukan apapun, karena semua kebutuhan pegawai kemenag ada di aplikasi Pusaka itu, mulai dari kehadiran hingga pengisian tugas dan kinerja harian para pegawai, maka secara otomatis hak-haknya yang harus dibayar oleh pemerintah akan terpotong dengan sendirinya secara otomatis, dianggap pegawai tersebut tidak bekerja secara maksimal.
Maka dari itu, sejumlah Pegawai kemenag di kabupaten Aceh Utara, terlihat kocar-kacir, akibat kesulitan menggunakan aplikasi Pusaka itu, yang paling ironisnya terlihat pada pegawai guru madrasah di bawah kemenag kabupaten Aceh Utara, terkadang lebih mengutamakan absen tersebut, di bandingkan masuk kedalam kelas untuk mengajar para siswanya, meskipun waktu atau jam belajarnya telah tiba.
Para guru di sejumlah madrasah di kabupaten Aceh Utara, sejak beberapa hari terakhir ini, terlihat galau dengan diterapkan Absen menggunakan Aplikasi Pusaka, dikarenakan para guru, khuatir akan terjadi pemotongan gaji atau tunjangannya, sebagai mana disampaikan oleh peraturan dan surat edaran dari kementerian agama RI.
Dikarenakan, Akses Sistem aplikasi Pusaka tersebut, belum normal bisa dilakukan menggunakan smartphone Android milik pegawai masing-masing, jadi para pegawai di bawah kemenag kabupaten Aceh Utara, mengaku kesulitan melakukan Absen menggunakan Aplikasi Pusaka, meskipun dilakukan berulang-ulang, masih saja tidak mau, jikapun mau di absen paling sekitar jam 10 atau jam 11:00 wib setiap harinya.Terang kepala madrasah yang namanya tak ingin disebutkan.
Sehingga paru guru, membutuhkan kejelasan dan Sekuensing yang jelas terkait dilemanya, Absen menggunakan Aplikasi Pusaka itu, agar tidak terjadi kocar-kacir, Perlu diperjelaskan ketika Aplikasi Pusaka itu terjadi eror atau lambat dibaca dari absen yang dilakukan oleh Pegawai, apakah sangsi pemotongan gaji atau tunjangannya juga berlaku pada pegawai tersebut, atau kami ada cara lain yang bisa kami lakukan." Tanya seorang Pegawai Guru di salah satu madrasah di kecamatan Lhoksukon.
Sementara itu, awak media ini melakukan konfirmasi dengan kantor Kementerian agama Kabupaten Aceh Utara, terkait Absen menggunakan Aplikasi Pusaka.
Pihak kemenag Aceh Utara, Menanggapi Hal itu, dan mengatakan, pihak kemenag Aceh Utara sendiri, mulai memberlakukan absen pegawainya mengunakan aplikasi Pusaka, pada 1 Juli 2023, yang di wajibkan bagi semua ASN yang berada di bawah naungan Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Aceh Utara, baik Pegawai Kantor Kemenag itu sendiri, maupun pegawai di KUA dan Guru pegawai atau kepala Madrasah di Aceh Utara, diwajibkan melakukan absensi mengunakan aplikasi Pusaka, di setiap jam masuk dan pulang kerja.
"Karena hasil dari absensi tersebut akan di cetak setiap bulannya untuk dilakukan evaluasi," jelas Kepala kantor kementerian agama (Kakanmenag) kabupaten Aceh Utara Drs. H. Maiyusri, M.Ag. Melalui Kepala Seksi Pendidikan Madrasah (Penmad) Drs. H. MUNZIR, M.Pd. di ruangan kerjanya yang didampingi oleh pegawai bidang aplikasi Pusaka Izwar Fuadi.
Lanjut Drs. Munzir, memang diakuinya, banyak persoalan dan kendala dalam penerapan Absensi pegawai mengunakan aplikasi Pusaka di kemenag Kabupaten Aceh Utara, salah satunya kendala yang paling fatal adalah, Seperti seringnya terjadi Error sistem aplikasi Pusaka tersebut, dan lambatnya di baca data pegawai saat dilakukan akses oleh pegawai.
Namun, meski demikian tegasnya, perekaman daftar hadir pegawai saat masuk dan keluar, tetap wajib melakukan absensi melalui pusaka dengan melakukan pengaduan pada link presensi.kemenag.go.id yang melampirkan bukti sistem eror berupa screen shoot pada aplikasi itu.
Dijelaskan oleh Izwar Fuadi, Pegawai kemenag Aceh Utara yang di tunjuk sebagai bidang Aplikasi Pusaka itu, ia mengatakan seringnya terjadi eror Atau lambat di Baca data Saat dilakukan absen oleh para pegawai kemenag, karena aplikasi Pusaka ini, masih dalam pengembangan, sehingga developer masih terus ditingkatkan oleh kemenag pusat pada aplikasi itu, memungkinkan akibat Keterbatasan kapasitas, servernya yang tidak mampu menangani jumlah pengguna yang terlalu besar seluruh pegawai kementerian agama di Indonesia, hingga terjadi overload pada sistem tersebut.
Saat awak media ini mempertanyakan soal Guru pegawai di sejumlah madrasah yang kocar-kacir akibat diterapkan absen pegawai mengunakan aplikasi Pusaka, Kasi Penmad Drs Munzir, menjawab terkait Penerapan Absensi pegawai mengunakan aplikasi Pusaka tersebut, sifatnya masih ujicoba, dan diharapkan bagi para guru di madrasah, agar lebih mementingkan tugasnya untuk mengajarkan para siswa dikelas.
Jika Guru, telah mencoba melakukan Absen menggunakan Aplikasi Pusaka berulang kali masih juga tidak terbaca, dan jam belajar mengajar telah tiba, maka guru tersebut diharapkan untuk segera melaksanakan tugasnya, melakukan proses belajar mengajar ke dalam kelas, dan absen tersebut bisa di coba kembali di ruangan kelas.
"Terkait lambatnya di terima data absen pegawai oleh Aplikasi Pusaka itu, absensi fingerprint juga masih diberlakukan, dan belum ada pemotongan gaji atau tunjangan bagi pegawai terlambat Absen menggunakan Aplikasi Pusaka, karena Aplikasi Pusaka itu, sifatnya masih uji coba," ujar Munzir.
Munzir berharap pada pegawai Atau guru di madrasah, agar tetap mencoba untuk melakukan absensi mengunakan aplikasi Pusaka, meskipun datanya agak terlambat dibaca oleh sistem aplikasi Pusaka dimaksud, bagi pegawai atau guru yang gagal absen mengunakan aplikasi Pusaka, bisa menggunakan absensi fingerprint kembali, tetapi absen Melalui aplikasi Pusaka juga tetap wajib dilakukan, karena pegawai yang bersangkutan di akhir bulannya nanti, wajib melaporkan kendala yang dialami, untuk dilakukan pengaduan pada link presensi.kemenag.go.id.
"Pegawai tersebut wajib menunjukkan dan melampirkan bukti sistem eror atau terlambat dibaca dengan bukti berupa hasil screen shoot pada layar aplikasi di handphone android milik pegawai atau guru masing-masing," pungkas Drs. Munzir.
Penulis : Raja
COMMENTS