ACEH UTARA (ACEH), KOMPASPOS.COM - Sejumlah masyarakat Gampong Seumirah, kecamatan Nisam Antara, kabupaten Aceh Utara merasa tidak nyaman ...
ACEH UTARA (ACEH), KOMPASPOS.COM - Sejumlah masyarakat Gampong Seumirah, kecamatan Nisam Antara, kabupaten Aceh Utara merasa tidak nyaman dengan keberadaan kandang ayam potong yang diduga rata-rata milik pengusaha dari luar desa tersebut.
Salah seorang masyarakat yang tidak ingin disebutkan namanya, kepada awak media Kompaspos.com, Sabtu, (24/6/23), mengatakan, merasa tidak nyaman akan keberadaan kandang ayam di kampung, pasalnya setelah kegiatan panen di kandang itu, banyak lalat berhamburan keluar yang diduga bersumber dari limbah kadang ayam, yang berterbangan masuk rumah-rumah dan warung warga, sehingga warung terlihat sepi, akibat para pembeli terkesan ogah mau duduk karena kebanyakan lalat di meja warung.
Selain itu, kata dia, ketika ada salah satu dari masyarakat yang melaksanakan kegiatan kenduri pesta atau kemalangan (acara takziah) lalat hinggap di setiap makanan yang disajikan untuk para tamu yang menghadiri acara.
Menurut dia, masyarakat menilai dengan adanya usaha kandang ayam potong tersebut, sangatlah mengganggu dan meresahkan lingkungan, apalagi masyarakat yang dekat dengan kandang sangat terasa dan tercium bau menyengat yang keluar dari limbah kandang.
"Kami selaku masyarakat yang bertempat tinggal di seputaran lokasi kandang ayam potong itu, di dusun Drien kuneng dan simpang paya gampong seumirah, berharap agar pihak terkait Dinas lingkungan hidup dan kebersihan (DLHK) kabupaten Aceh Utara, dapat memperhatikan kondisi kami. Setidaknya turun ke lokasi langsung untuk memantau kondisi kandang, layakkah kandang tersebut digunakan lingkungan kami masyarakat yang berlokasi di sekitar areal kandang," ujar dia.
Sementara itu, Geuchiek Gampong Seumirah yang didampingi tokoh pemuda gampong saat dikonfirmasi mengatakan bahwa pihaknya telah berupaya untuk menegur akan proses pemeliharaan ayam secara asal-asalan yang mengganggu masyarakat itu.
"Namun sayangnya pihak yang melakukan pemeliharaan ayam potong secara asal-asalan Non Blower tersebut, merupakan orang yang memiliki kekuasaan didalam Lembaga Wakil Rakyat dan APH, hingga kami tidak berdaya untuk mencegah hal tersebut," ujar tokoh pemuda itu yang juga diiyakan oleh Geuchiek sembari menutup pembicaraannya.
Pantauan awak media yang turun ke lokasi, di Gampong Seumirah terdapat sekitar 10 kandang dengan lokasi yang berbeda. Dari 10 kandang tersebut 5 diantaranya menggunakan sistem Blower dan 5 lainnya masih memakai sistem manual.
Penulis : Raja
COMMENTS