Ilustrasi ACEH UTARA (ACEH), KOMPASPOS.COM - Seorang guru agama berinisial M (45) di SDN 17 Baktiya, Gampong Mantang Reudep, kecamatan Bak...
![]() |
Ilustrasi |
ACEH UTARA (ACEH), KOMPASPOS.COM - Seorang guru agama berinisial M (45) di SDN 17 Baktiya, Gampong Mantang Reudep, kecamatan Baktiya, kabupaten Aceh Utara melakukan hal tak senonoh kepada 20 orang siswi kelas 1 hingga kelas 6 yang masih berumur 7 hingga 12 tahun.
Aksi bejat seorang guru agama itu dilakukan sudah berlangsung sangat lama, dari tahun 2021 hingga Maret 2023 baru terungkap kasus tersebut, berawal dari laporan seorang wali murid yang anaknya diduga korban pelecehan oknum guru agama itu, melaporkan kejadian yang menimpa anaknya dan terdapat (tiga) anak korban lain.
"Masyarakat Sekitar sekolah menilai ada kelalaian dari kepala sekolah SDN 17 Baktiya, dalam melakukan pantauan, ketertiban, kedisiplinan dan pengawasan terhadap sekolah yang dipimpinnya," ungkap salah seorang warga sekitar yang juga wali murid, didampingi warga lainnya, pada media ini, Sabtu (13/5/2023)
Masyarakat melihat, aktivitas di sekolah SDN 17 Baktiya itu, sebelumnya kurang ditetapkan kedisiplinan pada tenaga pendidik. Pasalnya, banyak guru dan tenaga kependidik di sekolah tersebut, terkesan seperti "jalangkung datang tak di antar, pulang tak dijemput".
Menurut masyarakat sekitar, banyak guru di SDN 17 Baktiya, terlihat mondar-mandir dari ruang kelas, ke ruang dewan guru, disaat jam aktivitas proses belajar mengajar sedang berjalan di sekolah dimaksud, para murid banyak diberikan tugas didalam kelas, para guru asik ngobrol di ruang dewan guru, dan kurangnya kedisplinan di sekolah SDN 17 itu, hampir rata-rata guru dan tenaga pendidik tidak melakukan Absen.
"Kepala Sekolah juga terkesan tidak menegurnya, para guru dan tenaga pendidik di sekolah yang dipimpin olehnya. Hal itu yang mungkin, membuat peluang dari si pelaku oknum guru agama melakukan hal tidak senonoh pada muridnya, karena kejahatan bisa terjadi bukan didasari dari niat, sebab ada kesempatan juga menjadi peluang bagi sipelaku," ungkap seorang Warga Gampong Matang Reudep yang tidak ingin namanya disebutkan oleh media ini.
Sebagaimana diketahui, di SDN 17 Baktiya itu, tercatat didata dapodik yang terakhir disinkronisasi oleh operator sekolah Tanggal 6 Mei 2023, di SDN 17 Baktinya itu, ada 167 siswa 91 laki-laki 76 Perempuan, dan 11 orang guru 10 orang tendik.
Artinya, hampir dua pertiga siswi SDN 17 Baktiya tersebut, diduga telah dilakukan pelecehan seksual oleh oknum guru agama berinisial M itu.
Dan menjadi pertanyaan besar, kemana dan apa? kinerja dari tenaga pendidik di SDN 17 Baktiya itu, yang mencapai 21 orang tenaga pendidik di sekolah tersebut. Herannya, kenapa bisa si pelaku sempat melakukan hal tak senonoh itu, kepada anak didiknya, dan sudah berlangsung sangat lama, sudah dua tahun lamanya, sejak tahun 2021 hingga Maret 2023 baru terungkap, itupun pengakuan siswi pada orang tuanya.
Penulis : Raja
COMMENTS