SIAK (RIAU), KOMPASPOS.COM - Proyek pembangunan Toilet beserta sanitasinya di SDN 002 Kampung Bandar Sungai Kecamatan Sabak Auh yang menela...
SIAK (RIAU), KOMPASPOS.COM - Proyek pembangunan Toilet beserta sanitasinya di SDN 002 Kampung Bandar Sungai Kecamatan Sabak Auh yang menelan anggaran fantastis, senilai Rp. 183.850.000,- diduga dikerjakan asal jadi.
Pantauan awak media Kompaspos.com di lapangan, Kamis, (01/09/22), terlihat tiangnya seperti kurang semen, dan kualitas balok bawahnya kurang kuat.
Ferdi ketua Persatuan Wartawan Media Online Indonesia (PW MOI) Kabupaten Siak mengaku sangat menyayangkan bangunan WC atau Toilet yang ada di kecamatan Sabak Auh Kampung bandar Sungai.
"Terlihat jelas di lapangan tiang kurang semen, balok cor slop bawah belum dipakai aja sudah runtuh. Dipegang tangan atau dikopek saja terkupas. Seharusnya dengan anggaran yang begitu banyak, harus benar-benar dimanfaatkan agar ketahanan bangunan bisa lama. Jangan sampai belum lama dipakai sudah rusak, tentunya hal ini sangat kita sayangkan," ujar dia.
Dengan ukuran lebar 3 meter lebih dan Panjang 8 meter lebih ini, kata dia, kalau dilihat dengan anggaran yang sangat besar, seharusnya bangunan toilet ini bisa lebih maksimal.
"Bangunan yang dicor juga tidak menggunakan cerocok, sangat kita sayangkan. Patut diduga pekerjaan ini tidak sesuai dengan bestek," kata dia.
Dia berharap kepada pihak terkait baik itu Aparat Penegak Hukum maupun instansi terkait agar segera mengkroscek pekerjaan ini. Karena menurut dia, pantauan di lapangan banyak kejanggalannya.
"Ada info yang kami peroleh, akan mau dipasang Cerocok botol, apa ada bangunan anggaran begitu besar menggunakan cerocok Botol," ujar dia heran.
Sementara itu, Kepala SDN 02 Kampung Bandar Sungai Kecamatan Sabak Auh, Rajak yang meninjau langsung pembangunan bersama awak media juga mengaku sangat menyayangkan pembangunan Toilet atau WC ini tidak menggunakan Cerocok.
"Bangunan dengan anggaran besar tidak ada Cerocoknya kan mustahil," ujar Kepsek.
Dia mengatakan, bahwa telah menyampaikan terkait Cerocok ini kepada Kepala Tukang atau Kontraktornya.
"Kalau bangunan ini tidak ada cerocoknya apa kuat, namun jawabannya dalam RAB tidak ada Cerocoknya," kata dia.
Tidak puas dengan jawaban tersebut, Kata Kepsek, dia mengambil inisiatif meminta muridnya membawa cerocok botol dari rumah untuk pondasi WC ini, agar bangunannya bisa lebih maksimal.
Kepsek juga mengaku bahwa dirinya juga tukang. Menurut dia, dengan anggaran sebesar itu, kalau dialihkan ke lokal sudah cukup semua isi dalamnya, baik itu meja kursi atau perlengkapan lainnya.
"Saya juga heran, WC sebesar ini bisa menelan anggaran sebesar itu. Sebagai Kepala Sekolah disini, tentunya saya tidak mau bangunan WC ini asal jadi, minimal berkualitas dan bisa dimanfaatkan sampai tahun ke tahun. jangan baru dibangun 1 tahun sudah tidak bisa digunakan," pungkasnya.
Penulis : Wardani
.jpeg)
COMMENTS