ROKAN HULU (RIAU), KOMPASPOS.COM - Tolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), Ratusan Mahasiswa hampir ricuh ketika menggeruduk Kantor ...
ROKAN HULU (RIAU), KOMPASPOS.COM - Tolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), Ratusan Mahasiswa hampir ricuh ketika menggeruduk Kantor DPRD Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Rabu (14/9/2022).
Awalnya, para Mahasiswa terlihat mengambil titik Kumpul di Taman Kota Pasir Pangaraian, kemudian dengan menggunakan Sepeda Motor, serempak mendatangi Kantor DPRD Rohul.
Doni Mahendra, bertindak sebagai Koordinator Lapangan (Korlap) para Pengunjuk Rasa dari Badan Eksekutif (BEM) Universitas Pasir Pangaraian (UPP) Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Tuanku Tambusai, Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Rokania.
Terlihat ikut pada aksi demonstrasi tersebut, dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan Organisasi Mahasiswa lainnya .
Tidak berapa lama Mahasiswa menyampaikan orasi, Ketua DPRD Rohul, Novliwanda Ade Putra ST MSi didampingi Kapolres AKBP Pangucap Priyo Soegito, SIK, MH menjumpai pengunjuk rasa.
Ketika itu, Ketua DPRD Rohul meminta perwakilan mahasiswa untuk masuk ke ruangan, namun para Pendemo meminta supaya semuanya memasuki ruangan.
Akibatnya, para pendemo berusaha mencari celah untuk masuk, tapi sayang para mahasiswa terhalang Ratusan Pengamanan dari Polres Rohul, TNI dan Satpol PP.
Aksi dorong-dorongan sempat terjadi dan lempar botol Aqua, dan Seorang Mahasiswa sempat terjatuh dan terkilir, kemudian dievakuasi para Mahasiswa lainnya.
Atas hal itu, dengan sigap, Kabag Ops Polres Rohul AKP Aditya Reza Syahputra S E M Ak berkompromi, sehingga puluhan Mahasiswa memasuki ruangan Paripurna DPRD Rohul, sedangkan sebagian berada diluar.
Kemudian, para mahasiswa berdiskusi dengan Ketua DPRD Rohul didampingi Staf Ahli Bupati H Ibnu Ulya, Anggota Dewan yang membidangi tuntutan Mahasiswa dan lainnya.
Adapun tuntutan para Pendemo, mendesak DPRD Ruhul untuk saat ini menyatakan sikap tegas menolak kenaikan BBM bersubsidi, meminta kepada DPRD Ruhul untuk memberantas mafia migas yang masih merajalela di Rohul, meminta kepada DPRD Rohul dan Pemkab untuk menormalisasikan harga bahan pokok yang tidak stabil dikarenakan efek dari kenaikan harga BBM.
Kemudian, meminta kepada DPRD Ruhul membuat suatu regulasi baru terkait BBM bersubsidi, meminta DPRD Rohul untuk mendesak kepada Pemkab Rohul untuk membuat kebijakan terkait CSR dan memfokuskan di wilayah pendidikan terkhusus beasiswa sebagai penunjang mutu SDM di Kabupaten Rohul.
Selanjutnya, meminta kepada DPRD Ruhul untuk membuat kebijakan Baru terhadap pembaruan ekonomi akibat kenaikan BBM subsidi serta melaksanakan operasi pasar.
Sementara itu, Ketua DPRD Rohul, Novli Wanda Ade Putra dihadapan para mahasiswa menyatakan, kewenangan kenaikan harga BBM berada di Pemerintah Pusat.
"Kita tidak memiliki kewenangan dan kami akan mengirim langsung ke pusat, Karena ini adalah lembaga kolektif kolegial, akan diagendakan serta dimasukkan pada kegiatan pembahasan DPRD Rohul," ujarnya.
Ketua DPRD Rohul ini, sepakat dengan yang disampaikan mahasiswa. "Tapi DPRD Rohul harus melalui prosedur, aspirasi akan dimasukan ke Banmus," pungkasnya.
Penulis : Bejo
COMMENTS