Sekretaris Desa, Suyanto SIMALUNGUN (SUMATERA UTARA), KOMPASPOS.COM - Pangulu Nagori (Kepala Desa, red) Bahung Kahean, Kecamatan Dolok Batu...
![]() |
Sekretaris Desa, Suyanto |
SIMALUNGUN (SUMATERA UTARA), KOMPASPOS.COM - Pangulu Nagori (Kepala Desa, red) Bahung Kahean, Kecamatan Dolok Batunanggar, Kabupaten Simalungun diduga melakukan penggelapan ternak milik Badan Usaha Milik Nagori (BUMNag) nagori tersebut. Tak tanggung, menurut keterangan Sekretaris Desa, aset berupa ternak sapi (lembu, red) sudah dijual oleh pangulu dan setelah menjual aset tersebut pangulu pun pergi meninggalkan desa.
Ditemui di Kantor Camat Dolok Batunanggar, Kamis (16/06/2022) siang, Suyanto yang merupakan Sekdes Nagori Bahung Kahean mengatakan, pada tahun 2019, Pemerintah Desa Bahung Kahean mengalokasikan dana sebesar Rp 100 juta yang digunakan untuk penyertaan modal BUMNag dengan usaha ternak sapi (lembu, red). Setahun kemudian, Direktur BUMNag Aldi Ramadani sempat melaporkan kondisi lembu tersebut dimana sebelumnya BUMNag membeli 3 ekor lembu Limousin.
"Karena hasilnya tak memuaskan, maka dijual dan diganti lembu lokal jumlahnya 7 ekor. Tahun 2020, ada laporan direktur BUMNag kalau 1 ekor dijual untuk Kurban," kata Sekdes yang kini menjabat sebagai Plh di Nagori Bahung Kahean.
Dia menerangkan, semenjak 2020 ia tidak pernah lagi melihat lembu itu dikandangkan. Menurut pengakuan Direktur BUMNag, bahwa lembu tersebut dilepas liarkan di kebun PTPN IV. Hingga akhirnya pangulu melarikan diri dan kemudian dilakukan pemeriksaan terhadap aset BUMNag.
"Dari pengakuan Direktur itulah diketahui kalau lembunya dijual semua sama pangulu. Tapi dia juga tidak bisa memberikan keterangan secara tertulis mengenai hal ini bahkan kita (pemerintah desa, red) sudah memanggilnya supaya kasih keterangan dan laporan tertulis. Tapi sampai sekarang belum ada juga," ujarnya.
Pria yang masuk ASN sejak 2009 ini juga menambahkan bahwa Direktur BUMNag belum juga membuat laporan baik ke Naujana Nagori atau ke perangkat desa bahkan ke pihak berwajib.
"Belum ada kalau itu (laporan, red). Ya saya selaku PLh tidak mau masalahnya sama saya. Makanya kami desak supaya dipertanggungjawabkan," pungkasnya
Beberapa warga juga ditemui awak media di sekitaran Nagori Bahung Kahean tersebut. Menurut warga, penggelapan ternak lambu yang dilakukan Poniman selaku Pangulu Nagori Bahung Kahean bukan hanya milik desa saja, tetapi juga milik masyarakat yang sempat dititipkan kepada Poniman.
"Banyak memang yang nitip lembu sama pangulu ini. Mungkin dijualnya semualah," ucap salah satu warga yang ditemui tak jauh dari kantor desa.
Penulis : Zico
COMMENTS