Dr. Elviriadi : G20 Ditengah Erosi Caracter Building, Barat Bukan Tak Tau Realitanya

PEKANBARU (RIAU), KOMPASPOS.COM -  Bila tak ada aral melintang, Pertemuan negara anggota G20 digelar di Bali November mendatang. Menyikapi i...

PEKANBARU (RIAU), KOMPASPOS.COM - Bila tak ada aral melintang, Pertemuan negara anggota G20 digelar di Bali November mendatang. Menyikapi itu, pakar Lingkungan Hidup, Dr.Elviriadi beri pandangan pencerahan. Sebagaimana terungkap pada media kompaspos.com, Ahad siang (26/7/22) melalui via Whatsapp.

"Pertemuan G20 dah mulai digencarkan promosinya. Tapi seperti kata Bung Hatta, akan lahir zaman (momentum) besar, tetapi penghuninya terdiri dari orang....(tak diteruskan Dr.Elviriadi-red). Saya tak menyalahkan Pak Jokowi dengan kabinetnya. Ini adalah perjalanan sejarah bangsa dimana erosi (nation) caracter building menyebabkan negara menumbuk absurditas. Ekonomi mau dipulihkan, tapi politik membelenggu iktikad baik tersebut," ucap Pengurus ICMI itu.

Akademisi yang kerap bepergian ke luar negeri itu mengatakan pihak Barat dan negara maju anggota G20 tau apa yang terjadi.

"Barat itu tau apa yang terjadi di negara kita. Apa makna "omnibus law" terhadap NDC dan penurunan emisi, perihal membungkuknya kita pada industri ekstraktif, budaya kartel dan politik machiavelis yang menghalangi ide ide kemashlahatan," ujarnya.

Elviriadi melihat nilai strategis pertemuan G20, bukan pada presidensi yang giliran indonesia. Letaknya tidak pada kebanggaan logosentrisme semacam itu,  melainkan loby loby advance untuk disrupsi agenda, seperti artifisial inteligent dan ekspansi geopolitik. 

"Nah, sedangkan di kita masih berkutat pada soal soal kekuasaan abadi, mistik pawang hujan, khurafat gaib  dan eksploitasi manusia dan alam. Itu yang saya kata absurditas. Tapi malangnya, tetap confidence," pungkas peneliti gambut yang istiqamah gundul demi hutan adat.

Penulis : Zurfami