SIMALUNGUN (SUMATERA UTARA), KOMPASPOS.COM - Kelangkaan dan mahalnya pupuk bersubsidi di Kabupaten Simalungun yang mengakibatkan banyaknya ...
SIMALUNGUN (SUMATERA UTARA), KOMPASPOS.COM - Kelangkaan dan mahalnya pupuk bersubsidi di Kabupaten Simalungun yang mengakibatkan banyaknya para petani 'menjerit' karena tidak mampu membeli pupuk lagi yang berujung pada merosotnya perekonomian di bumi Habonaron do Bona tersebut, membuat Elkananda Shah ketua Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasia (PP) kabupaten Simalungun angkat bicara.
Elkananda yang lebih akrab dipanggil Nanda merasa prihatin dengan keadaan pertanian di Simalungun. Kelangkaan dan mahalnya harga pupuk bersubsidi menurutnya tidak mungkin terjadi bila tidak ada kesalahan dan monitoring yang benar oleh pemerintah.
"Kita prihatin dengan situasi pertanian di Simalungun saat ini terlebih dengan kehidupan para petani yang saat ini sering mengeluh karena sulitnya mendapat pupuk bersubsidi ini, kami menduga kekurangan pupuk subsidi di Simalungun karena kurangnya profesional dan kemampuan dari Dinas Pertanian," ujar Nanda saat dikonfirmasi, Senin (18/04/2022), pagi di Kantor MPC PP, Jalan Farrel Pasaribu Bawah, Kota Pematangsiantar.
"Situasi yang sulit ini tidak seharusnya terjadi karena pemerintah pusat setahu kami tidak membatasi pupuk subsidi, karena permintaan pupuk subsidi melalui proses elektrinik rencana kebutuhan kelompok (e-RDKK). Bila tidak ada yang salah dalam proses tersebut, saya rasa pemerintah pusat akan memenuhi pupuk subsidi yang ada di Simalungun, oleh sebab itu kami minta kepada Bupati untuk melihat kinerja dari Dinas Pertanian, kalau tidak mampu bagus mengundurkan diri atau dicopot," kata Nanda.
Nanda mengatakan bahwa pihaknya telah menginstruksikan kepada seluruh jajarannya di Kabupaten Simalungun untuk ikut serta berperan aktif dalam melakukan pengawasan penyaluran pupuk bersubsidi.
"Kader PP ada di seluruh kecamatan dan Nagori (Desa) se-Kabupaten Simalungun, untuk itu saya sudah instruksikan kepada seluruh jajaran di Pimpinan Anak Cabang (PAC) dan Pimpinan Anak Ranting agar melakukan pengawasan dalam penyaluran pupuk bersubsidi di daerahnya masing-masing, dan laporkan ke MPC , biar melalui BPPH PP Simalungun membuat laporan ke penegak hukum," tukasnya.
Pupuk bersubsidi ini sekarang sangat rentan untuk diselewengkan sehingga sampai hari ini para petani masih mengeluh untuk bisa mendapatkannya, maka seluruh jajaran PP Simalungun di wilayahnya masing-masing untuk mengawasi dan komunikasi kepada para distributor, PPL, kios-kios pupuk serta petani. Tugas kader mencari kebenaran atau informasi dari petani dan kios pupuk.
"Kita instruksikan juga kepada jajaran untuk mencari tahu apakah kelompok tani yang sudah membuat RDKK yang mendapatkan pupuk tersebut sesuai dengan mekanisme yang ditentukan serta apakah benar petaninya ada lahan? Apakah kelompok tani tersebut membeli pupuk subsidi sesuai dengan jadwal yang ada di RDKK nya? kemudian mengetahui apakah ada pupuk bersubsidi tersebut dijual dan beredar di kios-kios pupuk diatas harga Het yang telah ditentukan?," kata Nanda.
"Bisa jadi dari Distributor pupuk ke kios pupuk menjual pupuk subsidi dengan harga yang tinggi. Sehingga kios pupuk tersebut menjual diatas harga HET ke kelompok tani. Ada dugaan titipan harga pupuk subsidi dari orang tertentu kepada distributor pupuk tersebut sehingga harga jadi tinggi. Ini yang harus di telusuri, benar apa tidak, dimana mafia pupuk nya? ditingkat mana dan modusnya apa, jika kejanggalan ditemukan segera kumpulkan bukti dan dilaporkan kepada MPC," kata Nanda lagi.
Selain mengawasi kelompok tani dan penjualan pupuk diatas harga HET, Nanda juga menginstruksikan agar jajarannya mencari tahu apakah ada petani atau oknum tertentu yang mendapatkan pupuk subsidi tersebut dan digunakan ke tanaman yang lain. Ini bisa dilihat dari RDKK yang sudah di buat oleh penyuluh dan kelompok tani di daerah masing-masing, maka bila tidak sesuai RDKK maka hal tersebut bisa menjadi temuan.
"Dicek juga apakah ada kelompok tani atau oknum tertentu yang sengaja mendapatkan pupuk dan digunakan kepada tanaman yang bukan jenis pertanian, contoh Sawit dan lainnya, bisa juga pupuk subsidi dibeli oleh orang lain yang menanam ubi dan jagung dengan cara membuat atau memakai kelompok tani bodong atau bermain dengan kios pupuk, jadi kita perlu tahu mafia pupuk ini mainnya bagaimana," ujarnya.
Dirinya menegaskan jika semua bukti kejanggalan ditemukan agar segera dilaporkan ke MPC untuk segera diteruskan ke pihak berwajib dan diproses secara hukum dan perundangan yang berlaku.
"Mari kita buktikan rasa keprihatinan pada para petani di Simalungun dengan ikut mengawasi penyaluran pupuk subsidi ini, apalagi Bupati Simalungun sudah memberikan signal untuk mengawasinya bersama-sama, jika ada temuan kejanggalan dan disertai bukti akan kita serahkan ke pihak berwajib agar segera diproses secara hukum, sehingga perlahan kita berantas para mafia pupuk ini dan para petani kita dapat hidup sejahtera," pungkasnya.
Penulis : Zico
COMMENTS