Terkait Gugatan limbah B3 LPPHI, Dr.Elviriadi Sarankan Gubri Bertemu Dwiyana

PEKANBARU (RIAU), KOMPASPOS.COM -  Gugatan Lembaga Pencegah Perusak Hutan Indonesia (LPPHI) terhadap limbah PT.Chevron memasuki tahap medias...

PEKANBARU (RIAU), KOMPASPOS.COM - Gugatan Lembaga Pencegah Perusak Hutan Indonesia (LPPHI) terhadap limbah PT.Chevron memasuki tahap mediasi di Pengadilan Negeri Pekanbaru.

Menyikapi itu, pakar lingkungan Dr. Elviriadi melalui aplikasi whatssapp Ahad, (14/11/21) menyarankan Gubri bertemu Dwiyana.

"Saya kira ini sudah krusial, majelis hakim telah memutuskan mediasi melalui pemulihan tanah tercemar Limbah B3. Pemprov harus punya "bekal", karena ini pertaruhan nasib rakyat Riau. Bertemulah Pak Syamsuar dengan Dwiyana. Dwiyana itu birokrat Pemprov yang serius dan pruden," ujar Elv.

Elviriadi yang ditunjuk sebagai Pengawas Pemulihan Limbah B3 oleh majelis hakim juga meminta pihak tergugat mengambil langkah sigap.

"Baik Pemprov sebagai Tergugat II, KLHK Tergugat III harus sigap dan bertindak progresif. Karena itu data data dan pandangan Pak Dwiyana sangat diperlukan Pemprov sebagai action plan kedepan," kata mantan aktivis mahasiswa itu.

Ketua Majelis Lingkungan Hidup Muhammadiyah itu menilai upaya mediasi harus punya target dan expose publik.

"Jangan mediasi para pihak bersengketa itu eksklusif, tetapi buka ke publik. Target harus timeline dan deadline. Saya selaku Tim Pengawas akan expose ke publik secara berkala. Kalau tak ketat dikawal, kepunan lah masyarakat Riau Wak! Pertamina pun belum ada model pertanggung jawaban pasca Chevron. Kalau limbah ini dibiarkan, sifat akumulatif polycarbon bisa tak terkendali. Kepunan telouw temakol Pak Cik," pungkas Peneliti yang istiqamah gundul demi hutan.

Penulis : Zurfami