Batal Jadi Saksi Ahli, Pakar Lingkungan Dr. Elviriadi Pulang Jemput Ijazah

PEKANBARU (RIAU), KOMPASPOS.COM -  Perjalanan Pakar Lingkungan Dr. Elviriadi ke Bengkalis menjadi saksi ahli perkara Karhutla Mbah Misni dib...

PEKANBARU (RIAU), KOMPASPOS.COM - Perjalanan Pakar Lingkungan Dr. Elviriadi ke Bengkalis menjadi saksi ahli perkara Karhutla Mbah Misni dibatalkan kemarin (29/9/21). Sidang pemeriksaan saksi ahli dijadwal ulang pada Rabu depan (6/10/21)

Menyikapi hal itu, Elviriadi mengaku legowo dengan keputusan hakim. "Biasalah, itu dinamika. Dalam perjuangan hukum itu tidak selamanya mulus, kadang ada jua ombak gelombang. Saya pernah 3 kali batal dan dijadwal ulang waktu saksi ahli kasus Karhutla, tapi Allah pasti menunjukkan jalan," kata Elviriadi, Kamis, (30/09/21).

Kepala Departemen Perubahan Iklim Majelis Nasional KAHMI itu menerangkan ada beda tafsir dalam menetapkan kelayakan ahli.

"Karena terjadi perbedaan pendapat, makanya hakim mengambil jalan untuk menunda sidang agar saya melengkapi bukti keahlian saya. Ya tentu ijazah S2 dan S3 bidang lingkungan hidup yang harus saya jemput di pekanbaru," beber Elv.

Akademisi yang kerap jadi saksi ahli itu memaklumi kalau isu di lingkungan hidup di Riau tidak sederhana.

Menurut dia, problem Karhutla yang melanda Riau dan daerah lainnya lebih karena eksploitasi gambut oleh tangan tangan digdaya. 

"Walaupun saya sudah dua kali jadi saksi ahli di Pengadilan Negeri  Bengkalis, dan di Pengadilan Negeri lainnya, itu tidak berarti kita bisa lolos dengan mudah jadi saksi ahli di pengadilan yang sama," ujarnya.

"Karhutla ini soal eksploitasi hutan dan lahan gambut, ada kekuatan besar yang membuat penegakan hukumnya menjadi rumit dan berbelit belit. Jadi saye pun tak heranlah kalau ada kendala teknis semacam ini, lebih bagus saya jemput ijazah. Coba lagi berjuang, hakimpun masih kasi kesempatan. Dari pade menyerah, kepunanlah saye. Untung telouw temakol jumpa tadi di pelabuhan bengkalis," pungkas peneliti gambut yang istiqamah gundul kepala demi hutan.

Penulis : Zurfami