PELALAWAN (RIAU), KOMPASPOS.COM - Masyarakat Desa Pesaguan RT 2 RW 6 dan RT 3 RW 6 Kecamatan Pangkalan Lesung, Kabupaten Pelalawan, Riau. S...
PELALAWAN (RIAU), KOMPASPOS.COM - Masyarakat Desa Pesaguan RT 2 RW 6 dan RT 3 RW 6 Kecamatan Pangkalan Lesung, Kabupaten Pelalawan, Riau. Sampai saat ini tidak bisa mengurus sertifikat kepemilikan tanah, dikarenakan terkendala dengan Patok Badan Pertanahan Nasional (BPN) PT Musim Mas.
Salah seorang warga yang tidak mau di publikasikan namanya, kepada awak media kompaspos.com, Senin, (22/02/2020) mengatakan, bahwa dirinya telah Kisaran 20 tahun menempati (menguasai) tanah dan rumah tersebut.
"Saya membeli tanah dari salah satu tokoh masyarakat desa pesaguan, almarhum Komdin. Ya, saya berani membeli tanah (pekarangan) karena yakin tanah yang saya kuasai saat ini tidak bersengketa," ujarnya.
"Persisnya di depan dan belakang rumah saya ini ada program Perkebunan Petani karet Studi Pengembalian Kredit Petani Karet Rakyat dan kelembagaan pada Smallholder Rubber Development Project (SRDP)," terangnya.
Menurutnya, program ini kisaran tahun 1980 an, jauh sebelum PT MM datang ke desa ini untuk menanamkan usahanya di bidang perkebunan sawit.
"Yang membuat kami kesal, tanah, rumah dan pekarangan kisaran 70 rumah kepala keluarga masuk dalam hak guna usaha (HGU) PTMM. Jelas, kami terkendala dan kesal dengan pengurusan sertipikat ke BPN," keluhnya.
"Kami hanya bisa mengurus surat keterangan tanah dari desa saja" imbuhnya.
Sementara itu, Kepala desa Pesaguan, Aris Siswanto mengatakan, kalau lahan masyarakat yang dimaksud sudah bisa diurus sertifikatnya.
Dilain sisi, salah satu staf Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Pelalawan, Ilham ketika dikonfirmasi melalui selulernya, mengatakan, bahwa setahu dirinya, PT. MM tidak ada mengeluarkan HGU untuk lahan (pemukiman) masyarakat di desa Pesaguan.
"Adapun PT MM mengeluarkan HGU, hanya untuk lahan yang terkena jaringan PLN saluran udara tegangan tinggi (SUTET)," ujarnya.
Sementara itu, Humas PT. MM, Hendri Sitepu saat dikonfirmasi melalui stafnya Wendi melalui selulernya tidak memberikan jawaban.
Penulis : Anto
COMMENTS