JAYAPURA (PAPUA), KOMPASPOS.COM - Akibat kondisi pasar baru otonom yang diduga kurang memadai, sejumlah pedagang terpaksa menjajakan dagang...
JAYAPURA (PAPUA), KOMPASPOS.COM - Akibat kondisi pasar baru otonom yang diduga kurang memadai, sejumlah pedagang terpaksa menjajakan dagangannya di sepanjang jalan depan SMK 5, jalan masuk pasar Yotefa. Hal ini tentunya juga berdampak pada macetnya arus lalu lintas.
Pantauan awak media kompaspos.com, Sabtu (5/12/20), rencana pemindahan pasar Yotefa ke Pasar baru Otonom yang dilaksanakan hari ini, hanya tampak sebagian saja, pedagang yang menempati tempat penjualan mereka. Hal ini dikarenakan kondisi pasar baru otonom yang diduga kurang memadai, sehingga pedagang lebih memilih berjualan di pinggiran jalan.
Beberapa pedagang yang berhasil diwawancarai awak media kompaspos.com, mengatakan, bahwa pasar otonom ini terlalu kecil untuk barang dagangannya.
"Pasar otonom terlalu kecil untuk dagangan kami, sementara, kami harus punya tempat penyimpanan barang, seperti di pasar yotefa itu ada tempat penyimpanan. Kami ini dari koya dan Arso, tidak mungkin barang dagangan kami yang tidak laku kami harus bawa pulang, seharusnya ada tempat penyimpanan di pasar otonom ini," ungkapnya.
Para pedagang juga menyampaikan harapannya kepada pemerintah, agar untuk sementara pending dulu pemindahan.
"Kami harap pemerintah pending dulu rencana pemindahan, karena ini bulan Desember, banyak aktivitas masyarakat yang melakukan jual beli di pasar, dan lagi kita harus punya tempat penyimpanan barang dagangan di pasar, itu yang kami minta dari pemerintah kota Jayapura. Alangkah baiknya, Januari 2021 baru, kita pindah ke pasar baru otonom," harapnya.
Ketika disinggung terkait mengapa berjualan di sepanjang jalan masuk pasar Yotefa yang dapat mengganggu arus lalu lintas, para pedangan mengaku nekat berjualan di sepanjang jalan, karena tempat penjualan di pasar baru otonom tidak memadai.
"Pasar baru otonom tidak memadai bagi kami pedagang, tidak cukup untuk kami melakukan aktivitas penjualan, tempatnya terlalu kecil, makanya kami berjualan disini," ujarnya.
Ditambahkannya, kalau pemerintah menginginkan pedagang pasar pagi atau pasar koya pindah, seharusnya sediakan tempat yang memadai atau yang besar, agar bisa menampung semua pedagang pasar koya yang banyak ini.
"Intinya kami jualan di sepanjang jalan, karena tempat tidak cukup, terpaksa kami berjualan di pinggirann jalan SMK 5, imbuhnya.
Penulis : Yerry
COMMENTS