MUARA ENIM (SUMATERA SELATAN), KOMPASPOS.COM - Giat Panen Raya Padi IP 200 di desa Tanjung Jati Kecamatan Muara Enim yang merupakan wujud k...
MUARA ENIM (SUMATERA SELATAN), KOMPASPOS.COM - Giat Panen Raya Padi IP 200 di desa Tanjung Jati Kecamatan Muara Enim yang merupakan wujud komitmen Kabupaten Muara Enim dalam mendukung Sumsel Lumbung Pangan dimulai dengan ditandai penekanan sirine, Rabu (03/05/23).
Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Muara Enim secara resmi melaunching Program Kerakyatan Kabupaten Muara Enim Pusat Percontohan Agribisnis Usaha Kerakyatan (PPAUK) di 22 Kecamatan se-Kabupaten Muara Enim.
Dijelaskan oleh Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan (TPHP), Ulil Amri, lokasi panen padi sawah Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) Cahaya Bintang Seluas 132 Hektar ini berada pada hamparan sawah Lecah Paye dengan total sawah keseluruhan kurang lebih 700 Hektar yang mana per-satu hektarnya dapat menghasilkan 11,04 Ton padi sekali panen.
Sebelumnya, Plt Bupati yang hadir bersama Unsur Forkopimda dan Plt Ketua TP PKK Kabupaten Muara Enim Nurul Vita Utami Kaffah terlebih dahulu meninjau stan dari 22 Kecamatan di Kabupaten Muara Enim yang menampilkan produk-produk unggulan komoditi agribisnis dari daerahnya masing-masing.
Dalam arahanya, Plt Bupati mengatakan bahwasanya Pemkab Muara Enim sangat berkomitmen penuh dalam mendukung program Sumatera Selatan khusunya Kabupaten Muara Enim menjadi Lumbung Pangan. Hal tersebut dibuktikan dengan telah diresmikanya PPAUK di 22 Kecamatan pagi itu yang disaksikan secara langsung oleh masyarakat desa Tanjung Jati.
"Untuk itu saya menghimbau jangan menjadi pengganggu, jadilah pemersatu jadilah pekerja keras. Mari kita bersama-sama kita bersatu untuk Muara Enim yang lebih baik lagi," tegas Plt Bupati.
Lebih lanjut, dirinya mengatakan ini upaya kita semua dalam tidak hanya meningkatkan penghasilan padi namun juga Added Value ( Nilai Tambah ) supaya ketika produk dipasar berlimpah harga jual dari pada produk tersebut tidak turun anjlok sesuai dengan hukum ekonomi yang mana jika jumlah barang lebih banyak dari pada jumlah permintaan maka, harga barang akan turun.
"Dengan PPAUK ini akan kita sortir kembali kita ciptakan suatu nilai pokok standar pasti dan tentunya nilai tambah bagi produk unggulan tersebut agar nantinya harga jual produk ini tidak turun dan tentunya mensejahterakan para petani," pungkasnya.
Untuk diketahui program PPAUK ini merupakah usulan dari pada staf khusus bupati bidang pertanian Prof. Dr Fachrurrozie Sjarkowi yang juga merupakan guru besar di Universitas Negeri Sriwijaya (UNSRI) Palembang.
Tampak hadir Staf Ahli, Asisten para Kepala OPD, Perwakilan Pimpinan Bank Sumsel Babel, Perwakilan Dinas Pertanian dan BPS Prov. Sumsel, Camat, Kades Tanjung Jati, serta para Penyuluh dan Kelompok Tani di Kabupaten Muara Enim.
Penulis : Nopi
COMMENTS