LOMBOK TIMUR (NUSA TENGGARA BARAT), KOMPASPOS.COM - PT. Putri Samawa Mandiri tetap melakukan pemberangkatan Calon Pekerja Migran Indonesia ...
LOMBOK TIMUR (NUSA TENGGARA BARAT), KOMPASPOS.COM - PT. Putri Samawa Mandiri tetap melakukan pemberangkatan Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) ke Taiwan sesuai kebutuhan perusahaan. Pihak PT. Putri Samawa Mandiri tidak pernah ada kendala dalam pemberangkatan CPMI ke Taiwan.
Sebelumnya memang ada yang gagal berangkatnya 18 Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) asal Lombok Timur (Lotim) ke Taiwan, namun sudah teratasi.
Kepala Cabang (Kacab) NTB, PT. Putri Samawa Mandiri, Hj. Rohyana Dewi Syabli, Selasa, (14/3/23), mengatakan, kami tetap melakukan pemberangkatan tergantung kebutuhan dari perusahaan tersebut.
"Proses pemberangkatan PMI ke Taiwan berbeda dengan negara-negara lainnya seperti Malaysia yang prosesnya cepat sekitar empat bulan," ujarnya.
Sedangkan, kata dia, untuk pemberangkatan ke Taiwan prosesnya panjang memakan waktu 12 bulan bahkan lebih. Kondisi tersebut karena menyesuaikan kebutuhan di negera tersebut. Misalnya dari jumlah job yang dikeluarkan sebanyak 200 orang, pihaknya mengirim sesuai kebutuhan pabrik sekitar 20 orang. Jumlah inilah yang kemudian dibuatkan SIP dan direkrut. Itupun menjadi aturan negara mengambil pekerja di bulan tertentu.
Dirinya juga menyebutkan, Terkait 18 CPMI, lanjutnya, mereka saat ini masih berporses sampai menunggu PK. Sehingga pihak perusahaan berusaha untuk mempertahankan supaya 18 CPMI tersebut agar tidak mundur. Langkah itu dilakukan supaya jaminan itu tidak dihanguskan karena job itu beli, Rp.50 juta per satu job.
Akan tetapi, kata Rohyana, mundurnya 18 CPMI tersebut dikuatkan dengan surat pengunduran diri mereka. Langkah itu diambil oleh 18 CPMI tanpa ada perintah dan unsur paksaan dari PT. Putri Samawa Mandiri. Diketahui 18 CPMI ini mendaftar pada Januari 2022 dan dilakukan pembuatan paspor sekitar bulan April hingga bulan September 2022.
"Intinya persoalan ini sebenarnya sudah selesai. Pengunduran diri mereka sedang kami proses dan menununggu agensi," kritiknya.
Dampak dari persoalan inipun, lanjut Hj. Rohyana, pihak perusahaan mengalami kerugian kepercayaan dari agensi yang berkurang dan harus memproses dari awal lagi yang akan mengantikan 18 CPMI yang mundur. Kami dari perusahaan terus berusaha dan berupaya juga nantinya agar kepercayaan itu kembali lagi.
Disebutkan juga bahwa PT Samawa sudah memberangkatkan 9 CPMI yang sudah yang angkatan sama dengan 18 CPMI tersebut akan tetapi dari BLK yang berbeda. Lamanya proses pemberangkatan itu juga disebabkan di Negara Taiwan saat ini sedang terjadi PHK besar-besaran karena situasi ekonomi yang tidak normal.
Penulis : Ril
COMMENTS