MUARA ENIM (SUMATERA SELATAN), KOMPASPOS.COM - Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Muara Enim Herdianto ikuti Pidato Kenegaraan Preside...
MUARA ENIM (SUMATERA SELATAN), KOMPASPOS.COM - Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Muara Enim Herdianto ikuti Pidato Kenegaraan Presiden RI dan Sidang Tahunan MPR RI melalui Live Streaming Youtube, Senin, (16/08/2021).
Pada kesempatan tersebut, Herdianto mendampingi Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Sumsel Indro Purwoko, Kepala Divisi Administrasi Rifqi Adrian Kriswanto dan Kepala Bagian Umum Herman Sawiran dalam menyaksikan Pidato Kenegaraan Presdien RI melalui sidang Tahunan MPR RI
Ditempat yang berbeda, seluruh Jajaran Lapas Muara Enim turut menyaksikan kegiatan tersebut dengan seksama.
Dalam Pidatonya Presiden RI Joko Widodo menyebutkan, jika bangsa Indonesia harus bijak dan bisa mengambil hikmah atau pelajaran dari pandemi yang terjadi sekarang ini.
"Krisis, resesi, dan pandemi itu seperti api. Kalau bisa, kita hindari, tetapi jika hal itu tetap terjadi, banyak hal yang bisa kita pelajari," kata Presiden dalam sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI-DPD RI di Gedung MPR.
Presiden menganalogikan jika pandemi yang terjadi sekarang ini bak api.
"Api memang membakar, tetapi juga sekaligus menerangi. Kalau terkendali, dia menginspirasi dan memotivasi. Dia menyakitkan, tetapis sekaligus juga menguatkan," ujar Presiden
Presiden mengungkapkan, pandemi ini harus bisa menjadi ajang untuk menerangi untuk mawas diri, memperbaiki diri, dan menguatkan diri, dalam menghadapi tantangan masa depan.
"Pandemi itu seperti kawah candradimuka yang menguji, yang mengajarkan, dan sekaligus mengasah. Pandemi memberikan beban yang berat kepada kita, beban yang penuh dengan risiko, dan memaksa kita untuk menghadapi dan mengelolanya," jelas Presiden
Presiden melanjutkan, semua pilar kehidupan saat ini tengah diuji, semua pilar kekuatan diasah. Menurutnya, ketabahan, kesabaran, ketahanan, kebersamaan, kepandaian, dan kecepatan kita, semuanya diuji dan sekaligus diasah.
"Ujian dan asahan menjadi dua sisi mata uang yang tidak terpisahkan. Bukan hanya beban yang diberikan kepada kita," pungkas Presiden.
Penulis : Shandicho
COMMENTS