Dr. Elviriadi : End Game, Inilah 3 Faktor Riau Kepunan Blok Rokan

PEKANBARU (RIAU), KOMPASPOS.COM -  Akhirnya Provinsi Riau kehilangan momentum mengambil hak sekaligus peluang bisnis di Blok Rokan yang berp...

PEKANBARU (RIAU), KOMPASPOS.COM - Akhirnya Provinsi Riau kehilangan momentum mengambil hak sekaligus peluang bisnis di Blok Rokan yang berpindah ke Pertamina.

Menyimak kenyataan itu, tokoh masyarakat Riau Dr.Elviriadi menyampaikan pandangannya kepada awak media kompaspos.com, Sabtu malam, (31/07/2021)

"Biasalah, hidup itu perjuangan. Peluang untuk memajukan masyarakat Riau masih terbuka lebar. Tidak melalui berbisnis minyak (Blok Rokan-red), ye kan banyak cara lain," ungkapnya

Timbalan Panglima PNBR itu menilai setidaknya ada 3 faktor yang membuat Riau kepunan (tidak tercapai maksud-red) Berbisnis B to B di Blok Rokan.

Menurutnya, faktor Pertama, memang  untuk menyiapkan sebuah perusahaan bisnis level nasional tidak semudah yang dibayangkan. Jadi memang tak bisa dipaksakan bila kompetensi belum memadai.

Faktor kedua, konsolidasi birokrasi daerah. Daerah penghasil yakni Rohil, Bengkalis, Siak, Kampar dan 2 kota transetter Dumai dan Pekanbaru seharusnya bersepakat seiya sekata. Nah, kesepahaman antar daerah ini yang harus disebatikan, namun nampaknye belum, tak ape apelah.

Faktior ketiga, kata aktivis  Parmusi itu adalah munculnya irisan kaum pragmatis materialistis yang membuat peta perjuangan Blok Rokan terkoyak. 

"Biaselah, orang Riau ini lama terkekang oleh pusat, begitu nampak "can", tebeliak lah bijik mate," sindir mantan aktivis mahasiswa itu.

Akademisi yang kerap jadi saksi ahli di pengadilan itu bersyukur masih ada LSM yang menggugat limbah PT. Chevron.

"Untuk Bung Simamora ARIMBI, CERI dan LPPHI tuntut bersihkan limbah. Kalau tidak mengangolah kami, kepunan telouw tenakollah, Wak!," Pungkas ahli lingkungan yang selalu gundul demi hutan.

Penulis : Zurfami